Berita Blog Terbaru Hari Ini

ads

1/09/2017

Kisah Teladan Nabi Musa AS dan Hujan

Pada zaman Nabi Musa as,kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang,lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata : “Wahai Kalamullah,tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami! ”

Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama berangkat menuju ke tanah lapang.Dalam suatu pendapat dikatakan bahawa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.

http://rahmiusi.blogspot.com/2017/01/kisah-teladan-nabi-musa-as-dan-hujan.html

Setelah mereka sampai ke tempat yg dituju,maka Nabi Musa as mulai berdoa.Diantara isi doanya itu ialah : “Tuhanku,siramlah kami dengan air hujan-Mu,taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yg masih menyusu,haiwan ternak yg memerlukan rumput dan orang-orang tua yg sudah bongkok.

Sebagaimana yg kami saksikan pada saat ini, langit sangat cerah dan matahari semakin panas.Tuhanku,jika seandainya Engkau tidak lagi menganggap kedudukanku sebagai Nabi-Mu,maka aku mengharapkan keberkatan Nabi yg ummi iaitu Muhammad SAW yg akan Engkau utus utk Nabi akhir zaman. ”
Kepada Nabi Musa as,ALLAH menurunkan wahyu-Nya yg isinya:“Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku,sesungguhnya di sisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yg tinggi.Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yg secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun.Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yg hadir di tempat ini! Orang itulah sebagai penyebab terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya. ”

Nabi Musa kembali berkata : “Wahai Tuhanku,aku adalah hamba-Mu yg lemah,suaraku juga lemah,apakah mungkin suaraku ini akan dapat didengarnya,sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh puluh ribu orang? ” ALLAH berfirman : “Wahai Musa,kamulah yg memanggil dan Aku-lah yg akan menyampaikannya kepada mereka!.”Menuruti apa yg diperintahkan oleh ALLAH,maka Nabi Musa as segera berdiri dan berseru kepada kaumnya : “Wahai seorang hamba yg derhaka yg secara terang-terangan melakukannya bahkan lamanya sebanyak empat puluh tahun,keluarlah kamu dari rombongan kami ini,kerana kamulah,hujan tidak diturunkan oleh ALLAH kepada kami semuanya! ”

Mendengar seruan dari Nabi Musa as itu,maka orang yg derhaka itu berdiri sambil melihat kekanan kekiri.Akan tetapi,dia tidak melihat seorangpun yg keluar dari rombongan itu. Dengan demikian tahulah dia bahawa yg dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu adalah dirinya sendiri.Di dalam hatinya berkata:“Jika aku keluar dari rombongan ini,nescaya akan terbukalah segala kejahatan yg telah aku lakukan selama ini terhadap kaum bani Israil, akan tetapi bila aku tetap bertahan utk tetap duduk bersama mereka,pasti hujan tidak akan diturunkan oleh Allah SWT. ”

Setelah berkata demikian dalam hatinya,lelaki itu lalu menyembunyikan kepalanya di sebalik bajunya dan menyesali segala perbuatan yg telah dilakukannya sambil berdoa : “Ya Tuhanku,sesungguhnya aku telah derhaka kepada-Mu selama lebih empat puluh tahun,walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku datang kepada-Mu dengan ketaatan maka terimalah taubatku ini. ”

Beberapa saat selepas itu,kelihatanlah awan yg bergumpalan di langit,seiring dengan itu hujan pun turun dengan lebatnya bagaikan hanya ditumpahkan saja dari atas langit. Melihat keadaan demikian maka Nabi Musa as berkata : “Tuhanku,mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami,bukankah di antara kami tidak ada seorangpun yg keluar serta mengakui akan dosa yg dilakukannya? ”

ALLAH berfirman : “Wahai Musa,aku menurunkan hujan ini juga di sebabkan oleh orang yg dahulunya sebagai sebab Aku tidak menurunkan hujan kepada kamu. ”
Nabi Musa berkata : “Tuhanku,lihatkanlah kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu yg taat itu? ”
Baca Juga: Inilah Mukjizat Nabi Musa AS
ALLAH berfirman : “Wahai Musa,dulu ketika dia derhaka kepada-Ku,Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang.Aku akan membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? 
Share:

0 comments:

Posting Komentar