Berita Blog Terbaru Hari Ini

ads

1/18/2017

Anak Ulama Tidak Berjilbab,Ternyata Alasannya Mengejutkan


Muslim Baik,Memanglah benar,wanita kelahiran Makassar 16 september 1977 ini hidup dalam lingkungan keluarga yg religius.Najwa menjalani pendidikan dasarnya di instansi pendidikan berbasiskan agama,dimulai dari TK Al-Quran di Makassar,selanjutnya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah (setingkat SD), lalu SMP Al-Ikhlas,Jeruk Purut,Jakarta Selatan. 

Satu diantara komentar yg terlihat pada tulisan dengan judul Mata Najwa Bukanlah Mata Umum yaitu mempertanyakan cara berpakaian host Mata Najwa,Najwa Shihab yg tidak berjilbab. Pertanyaan yg “wajar” mengingat dia yaitu putri dari seseorang ulama populer, pakar tafsir,bekas rektor sekalian bekas Menteri Agama Republik Indonesia masa Soeharto,Prof.Dr.Quraisy Shihab yg berwajah sampai saat ini masih kerap tampak beberapa di monitor kaca. 

http://rahmiusi.blogspot.com/2017/01/anak-ulama-tidak-berjilbabternyata.html

Pendidikan keagamaan juga diterapkan dengan cara ketat oleh keluarganya berbarengan lima orang saudaranya.Telah jadi kebiasaan,sejak magrib mesti telah dirumah utk berjamaah magrib,mengaji Al-Quran,serta membaca Ratibul Haddad berbarengan.Baru sesudah masuk bangku kuliah,Najwa telah diijinkan keluar sesudah maghrib dikarenakan padatnya jadwal serta aktivitas perkuliahan.Itu dikarenakan keluarganya memang sangat memprihatikan factor pendidikan. 

Pendekatan pendidikan di keluarganya tak dengan memakai beberapa cara yg otoriter, tetapi dengan cara yg demokratis.Meski dididik dalam lingkungan yg religius,tetapi masalah kenakan jilbab tak diharuskan oleh orang tuanya. 

Menurutnya wanita yg kenakan jilbab itu itu bagus serta begitu terhormat,tetapi tak berjilbab juga tak apa-apa.Sampai kini,ayahnya mendidik kalau yg lebih utama utk wanita yaitu jadi terhormat serta melindungi kehormatan baik dalam berperilaku serta berpakaian,namun ayahnya tak mewajibkan utk berjilbab.Najwa juga miliki kepercayaan kalau ada banyak langkah utk terhormat terkecuali dengan jilbab. 

(beragam referensi berkaitan) Lewat cara berpakaian seperti itu,tuturnya tidak pernah ada yg komplain.“Karena mungkin simak bapak,bila di tanya orang gagasannya membolehkan,membebaskan berjilbab atau tak.Jadi banyak argumen dari bapak saya. Bila ada yg komplain,paling cocok bercanda.Serta saya senantiasa katakan : 

ya insyaallah semoga satu waktu.Yg tentu hatinya berjilbab kok. 
” Najwa kagum padamengagumi akan wanita yg pakai jilbab dan tutup aurat.Dia mau juga gunakan jilbab,mungkin saja satu waktu.“Sampai saat ini saya tak terasa ada keharusan atau beban utk berjilbab,”ujarnya, “Karena sejauh saya dapat menggerakkan keharusan saya sebagai muslimah tidak masalah berjilbab atau tak.”Walau saat ini ada rekan reporter yg pakai jilbab,Najwa tak dipengaruhi.Hingga saat ini,dia terasa apa yg dikerjakannya telah ada pada jalur yg benar. 

Bila kedepannya ada hidayah selanjutnya,atau kemantapan menggunakan jilbab,tak ada sangsi Nana bakal menggunakan. “Apa yg dijalankan orang kan bukan bermakna kita bakal dipengaruhi.Bila saat ini ada yg berjilbab lalu saya turut. 

Menurut saya,rugi bila berjilbab alasannya itu, ” katanya seperti ditulis Majalah Syir’ah Benarkah Quraisy Shihab tak mewajibkan putrinya utk berjilbab? Dalam sumber ini dijelaskan kalau Quraisy Shihab termasuk sisi dari beberapa orang yg meletakkan berjilbab (tutup aurat) pada posisi khilafiyah,seperti ditulisnya dalam satu buku berjudul Jilbab, Baju Wanita Muslimah:Pandangan Ulama Saat Selanjutnya serta Cendekiawan Kontemporer di th. 2006. 

Menurut Quraisy,ayat-ayat Al-Qur’an yg bicara mengenai pakaian wanita mempunyai kandungan bermacam interpretasi.Diluar itu,ketentuan hukum mengenai batas yg ditolerir dari aurat atau tubuh wanita berbentuk zhanniy atau sangkaan semata.Quraisy juga berlaku,kalau ada perbedaan pendapat beberapa ahli hukum mengenai batasan aurat yaitu perbedaan pada pendapat-pendapat manusia yg mereka kemukakan dalam konteks kondisi jaman dan keadaan sementara serta orang-orang mereka,dan pertimbangan-pertimbangan nalar saja.Dari pendapat itu pulalah lalu Quraisy Shihab dicap oleh sebagaian orang sebagai penganut serta penyebar ajaran Syi’ah yg militan di Indonesia. 

Masalah benar serta tidaknya tuduhan itu,mungkin sikap demokratis ayahnya tersebut jadikan Najwa Shihab (belum) berjilbab sampai saat ini seperti yg senantiasa kita saksikan waktu kelihatan di monitor kaca.Wallahu a’laam 

Apa pendapat anda mengenai ini,sebarkan selanjutnya diskusikan.terimakasih 
Share:

0 comments:

Posting Komentar