Berita Blog Terbaru Hari Ini

ads

7/27/2010

Cascade Style Sheet (CSS) - 2



4 Pendefinisian Style Tag dengan Nama Class khusus

Style dapat dibuat dengan mendefinisikan sebuah tag HTML tertentu dengan atribut style sheet yang memiliki sebuah nama class yang spesifik/khusus. Yaitu dengan menggunakan atribut CLASS dengan nama class tertentu yang dapat menunjukkan cirri khusus untuk siapa definisi style tersebut digunakan.

DIV dan Span biasa digunakan untuk mengelompokkan tag-tag. Selain, keduanya biasa digabungkan dengan atribut ID dan CLASS yang menawarkan mekanisme generic untuk memperluas struktur dokumen (mempermudah dan mengefisiensikan pengaturan tampilan).

SPAN merupakan inline content (text level), sedangkan div merupakan block level. Kedua sangat bermanfaat untuk style sheet. Dimana<DIV></DIV> itu sendiri maupun antara DIV dengan tag-tag lainnya, pada pergantian barisnya tidak terdapat baris kosong (line break). Sedangkan seperti kita ketahui sebelumnya, antara P yang satu denga P yang lain maupun P dengan tag-tag lainnya, terdapat pergantian baris. Lihat kembali penggalan source dari tampilan baris.

…Ryan Giggs berhasil meraih MVP dan hadiah berupa sedan sport

<SPAN CLASS = “hadiah”>Toyota Celica SS-II</SPAN>.

Perhatikan baik-baik, tidak ada pergantian baris pada SPAN.


5 Pendefinisian Style sebuah Nama Identitas khusus

Teknik ini berbeda dengan teknik yang telah dipelajari sebelumnya. Pendefinisian style dapat dibuat dengan menspesifikasikan sebuah nama identitas khusus tertentu dengan atribut-atribut style sheet. Untuk itu gunakanlah #namaidentitas-spesifik dengan atribut style tertentu yang telah didefinisikan. Bentuk pendefinisian ini dapat dipakai oleh tag-tag apapun yang disertai nama identitas tersebut.

Terlihat jelas bahwa identitas ID “identitasku” bisa digunakan oleh tag-tag lain asalkan tag tersebut mencantumkan ID=”identitasku”.

6 Pendefinisian dengan External Style Sheet

Pada pembahasan-pembahasan sebelunya, style sheet dalam bentuk header diletakkan di dalam dokumen yang bersangkutan. Baik itu di dalam HEAD, maupun di dalam BODY. Bagaimana jika kita ingin agar pendefinisian style sheet tersebut diletakkan pada sebuah file tertentu terpisah dengan dokumen HTML tersebut ? Inilah yang disebut External Style Sheet (style sheet luar).

Keuntungan dari External Style Sheet ini adalah mempermudah modifikasi style tanpa harus menyentuh dokumen HTML yang bersangkutan. Selain itu juga, pembuat homepage tidak usah capek-capek membuat definisi-definisi baru di setiap dokumen. Dengan adanya ExternalStyle Sheet, misalnya alternatif yang pertama ukuran huruf sedang, sedangkan pada alternatif kedua ukuran huruf besar.

Pembuat homepage juga dapat menentukan mana alternatif terbaik yang akan digunakan.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam membuat External Style Sheet:

a. Tag yang digunakan adalah LINK
b. Atribut utama yang digunakan adalah HREF dengan nilai nama External Style Sheet tersebut (misalnya  aangstyle.css) atau URL dari file External Style Sheet tersebut.
c. Untuk membuat “Persistent Style Sheet” (Style Sheet yang paten), digunakan atribut tambahan REL dengan nilai stylesheet, tetapi jangan sampai menyertakan atribut TITLE.
d. Untuk membuat “Persistent Style Sheet” (Style Sheet terbaik), digunakan atribut tambahan REL dengan nilai stylesheet, dan atribut TITLE dengan nilai nama tertentu.
e. Untuk membuat “Alternate Style Sheet” (Style Sheet Alternatif), digunakan atribut tambahan REL dengan nilai alternate stylesheet dan atribut TITLE dengan nilai nama tertentu.

Bisa juga ditambahkan atribut lainnya yaitu TYPE dengan nilai, misalnya text/css.

Contoh:

Untuk membuat “Persistent Style Sheet” :

<LINK HREF =”aangstyle.css” REL=”stylesheet” TYPE=”text/css”>
Untuk membuat “Preffered Style Sheet” :

<LINK HREF=”terbaik.css” TITLE=”MEDIUM” REL=”stylesheet” TYPE=”text/css”>
Untuk membuat “Alternate Style Sheet”:

<LINK HREF=”alternatif.css” TITLE=”besar” REL=”alternate stylesheet” TYPE=”text/css”>
Ingat nilai dari HREF=”../style/mystyle.css”> atau

<LINK HREF=http://www.aang.com/mystyle.css REL=”stylesheet” TYPE=”text/css”>
Ingat, bentuk penulisan LINK bisa seperti ini :

<LINKL HREF=”aangstyle.css” REL=stylesheet”>
Namun jangan sekali-sekali manulisnya hanya dengan bentuk seperti berikut :

<LINK HREF=”aangstyle.css”>
Karena, tampilan pada browser nanti, tidak akan sesuai dengan style sheet yang telah didefinisikan. Ini disebabkan karena tidak adanya REL=”STYLESHEET” yang mengakhibatkan browser tidak mengenali adanya Externanal Style Sheet yang dipanggil oleh homepage tersebut.
Share:

0 comments:

Posting Komentar